KESENIAN BELUK
Kesenian beluk
Kesenian beluk banyak terdapat di daerah pegunungan Kabupaten Bandung dan Daerah Kabupaten lainnya yang artinya sora dieluk-eluk. Salah satu daerah yang terkenal dengan seni beluknya yaitu di Desa Ciapus, Banjaran Kabupaten Bandung.
Seorang pemain beluk harus kuat dalam memainkan suara keras panjang . Beluk dapat juga disebut Macapat / membaca cepat -cepat / membaca bari ngajepat ( membaca sambil terlentang) nenek moyang kita menyimbolkan badan manusia terdiri 4 zat Aip, api, Angin, tanah yang kesemuanya pemberian Tuhan yang harus dipelihara .
Beluk diambil dari pupuh yang 17 diantaranya : Kinanti, Sinom, Asmarandana, Dangdanggula KSAD, ceritanya bersumber pada naskah Wawacan yaitu : wawacan, Ogin,wawacan Ahmad Muhamad, Ali Muhtar, Angling darama, Arjuna Sastrabahu, Damar wulan, Danu Maya, Dewa Ruci,Ekalaya, Gandamanah, Rangga Pulung, Panji wulung, Sangkuriang, Sulanjana, surya Ningrat, Udayana Walang sangsang dll.
Pertunjukan Beluk dilakukan oleh 4 orang atau lebih,satu orang bertugas sebagai pembaca kalimat-kalimat dari wawacan,kemudian juru Ilo yang menyanyikan dari bacaan tersebut dengan lagu pupuh 17 (KSAD) satu persatu.Kostum biasanya memakai baju kampret atau takwa,sarung/celana panjang,kopeah/iket,karena naskah wawacan panjang biasanya membawa buku /naskah wawacan.
Yang menarik dari pertunjukan Beluk adalah di mana para juru Ilo menyajikan dengan suara yang keras dan panjang,sehingga menambah suasana yang khas pedesaan yang penuh dengan keakraban dan harmoni dengan lingkungan alam nya.Beluk adalah salah satu jenis kesenian rakyat yang tumbuh di Kabupaten Bandung yang sampai saat ini masih ada beberapa gelintir orang yang peduli terhadap keberadaan kesenian Beluk.
Nama : Mochamad yusman arief
Sumber dan referensi : http://ejurnalpatanjala.kemdikbud.go.id/patanjala/index.php/patanjala/article/view/147
Komentar
Posting Komentar